Senin, 04 Februari 2008

Advis Kemarau (prolog)


Advis Kemarau


Manusia, bukanlah malaikat. Manusia bersifat dinamis. Sebagai manusia biasa, seseorang bisa memiliki iman yang tinggi, bisa pula mengalami erosi-degradasi. Manusia pada awal penciptaan adalah suci. Menjalani proses dalam kehidupan, manusia mengalami ujian dan cobaan.

Manusia yang suci menjadi kotor, berlumuran dosa. Tidak ada manusia yang tidak pernah berbuat dosa, namun yang baik adalah manusia bila bersalah segera taubatan nashuha. Berikhtiar, selalu berikhtiar adalah tindakan yang baik dari manusia. Manusia progresif namanya.

Manusia progresif adalah manusia yang idem seperti surat Al-Quran Al-Ashr 1-3. Manusia progressif, persis dengan hadits : Orang yang hari ini lebih baik dari hari kemarin. Bukan yang hari ini sama atau bahkan mengalami erosi-degradasi.

Menasehati orang lain bisa jadi sulit, namun bila dibandingkan dengan menasehati diri sendiri, kayaknya lebih sulit. Karena dia akan berhadapan dengan egonya sendiri. Hanya orang-orang yang sudah mendapatkan hidayah mungkin orang yang mampu menasehati diri sendiri.

Kala manusia mengalami “kemarau jiwa”, ia akan menjadi anomi dan potensial untuk selalu berkubang nista. Bisa sebentar, bisa lama. Coretan-coretan ini dibuat untuk berusaha memberikan spirit, bak tetesan-tetesan kecil embun di pagi hari yang jatuh tepat diatas “panasnya” nurani saat jalani kegetiran hidup.

Surabaya, Kedondong Kidul, Pk 00.00/24.00WIB.
Kamis 27 Februari 1997
19 Syawal 1417 H

Tidak ada komentar: